Feline
Infectious Peritonitis (FIP), Radang Selaput Rongga Perut & Dada Kucing
Oleh
Desak Kade Ratih P
pada 28
Juli 2013 pukul 22:06
FIP
adalah penyakit serius, hampir selalu berakibat kematian bagi kucing. Penyakit
ini disebabkan oleh keluarga coronavirus (feline corona virus/FcoV), yaitu
sejenis keluarga virus yang juga menyerang anjing, babi dan beberapa spesies
virus ini dapat menyerang manusia. Tetapi virus yang menyebabkan FIP pada
kucing, tidak dapat menyerang manusia.
Coronavirus
yang relatif tidak berbahaya dan biasa menyerang kucing yaitu Feline Enteric
Coronavirus (FECV). FECV yang bermutasi menjadi virus ganas disebut Feline
Infectious Peritonitis Virus (FIPV). Bila respon kekebalan tubuh kucing
kurang baik, FECV yang bermutasi jadi FIPV ini dapat menyebabkan penyakit
sistemik yang disebut Feline Infectious Peritonitis (FIP).
Bentuk
Penyakit
Penyakit
ini bermanifestasi dalam dua bentuk : basah dan kering. Tipe basah
menyebabkan sekitar 60-70% dari keseluruhan kasus penyakit ini dan lebih ganas
dari tipe kering. Bentuk penyakit yang muncul sangat tergantung pada reaksi
kekebalan tubuh kucing. Bila kekebalan tubuh bereaksi cepat biasanya yang
muncul adalah tipe kering. Sebaliknya bila kekebalan tubuh lambat bereaksi,
maka tipe basah yang muncul.
Bila
respon kekebalan tubuh cukup kuat, gejala penyakit bisa tidak muncul tetapi
kucing dapat menjadi carrier dan dapat menularkan virus selama beberapa tahun
hingga kekebalan tubuhnya berkurang sedikit demi sedikit. Seiring dengan
berkurangnya kekebalan, penyakit akan semakin berkembang hingga timbul gejala
sakit dan akhirnya menyebabkan kematian.
perut
buncit berisi cairan pada FIP tipe basah
Statistik
Kejadian Penyakit
Ada
dua strain virus penyebab penyakit ini, yaitu FcoV-1 dan FcoV-2, sekitar 85 %
penyakit FIP disebabkan oleh strain pertama. Kejadian penyakit FIP sekitar 1 %
dari total kucing sakit yang dibawa ke dokter hewan untuk diobati.
Penyakit
ini biasa menyerang kucing, terutama kucing-kucing cattery penampungan hewan,
dimana terdapat sejumlah besar kucing dewasa & anakan hidup bersama.
Diperkirakan sekitar 10-20 % kucing pada tempat-tempat yang positif mengandung
FECV, terinfeksi FIP. Sekitar 2 % kasus penyakit terjadi pada
pemeliharaan kucing kurang dari tiga ekor.
Penularan
Penyakit
Kucing
sehat tertular melalui kontak langsung dengan kucing yang terinfeksi atau
kotorannya (feces). Kucing yang terinfeksi menyebarkan virus melalui liur dan
feces. Penularan terutama terjadi melalui kontak feces dengan mulut, lainnya
melalui liur atau lendir saluran pernafasan.
Virus
FIP dapat bertahan hidup selama 2- 3 minggu dengan suhu ruangan pada permukaan
kering, termasuk pada peralatan makan kucing, mainan, kotak kotoran (litter),
tempat tidur (bedding), pakaian kucing (clothing) atau rambut kucing. Induk
yang carrier dapat menularkan virus ke anaknya.
Menurut
para ahli, kucing jarang tertular virus FIP secara langsung. Sebagian besar
penyakit FIP yang terjadi diduga berasal dari mutasi FECV yang memang banyak
terdapat pada pencernaan kucing dan relatif tidak berbahaya.
Gejala
Sebagian
besar kucing yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala yang nyata, tetapi
sebenarnya virus tetap berkembang di dalam tubuh. Setelah kontak, virus mulai
berkembang di tenggorokan dan usus halus kucing. Kemudian pindah ke paru-paru,
perut dan menyebar diseluruh usus. Sekitar 1 - 10 hari kemudian virus sudah
dapat ditularkan ke kucing lain.
Selama
infeksi ini, gejala yang muncul bisa berupa bersin-bersin, mata berair, lendir
hidung yang berlebihan, diare, berat badan berkurang, lemah & lesu. Gejala
yang muncul bisa juga non spesifik seperti : hilang nafsu makan, depresi,
rambut kasar dan demam.
Pada
bentuk basah terjadi akumulasi cairan di rongga perut dan rongga dada, menyebabkan
menyebabkan pembengkakan daerah perut (biasanya tanpa rasa sakit) disertai
kesulitan bernafas.
Pada
bentuk kering, cairan yang menumpuk relatif sedikit dan gejala yang muncul
tergantung organ yang terinfeksi virus. Sekitar setengah dari kasus bentuk
kering, menunjukkan gejala radang mata atau gangguan syaraf seperti : lumpuh,
cara berjalan yang tidak stabil dan kejang-kejang. Gejala lainnya bisa berupa
gagal ginjal atau pembengkakan hati, depresi, anemia, berat badan berkurang
drastis, gangguan pankreas dan sering disertai demam. Gejala lain berupa
muntah, diare & icterus (warna kekuningan pada kulit dan selaput lendir).
Pengobatan
Sampai
saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit ini. Pengobatan yang ada
masih berupa pengobatan suportif untuk mengurangi gejala dan mengurangi rasa
sakit kucing. Kucing yang sakit dapat bertahan hidup 1 minggu - 1 tahun
tergantung kekebalan tubuh dan keparahan penyakit.
Salah
satu tanda FIP basah pada anak kucing. Kurus tapi perut buncit berisi cairan
Pencegahan
Jaga
kebersihan kandang & peralatan, dicuci dengan sabun, deterjen atau
desinfektan. Bahan yang murah meriah & cukup efektif adalah larutan
kaporit/pemutih + 3 %. Jaga kesehatan kucing dengan pemberian nutrisi yang
cukup dan baik.
Vaksin
FIP pertama digunakan tahun 1991 di USA. Sampai saat ini efektivitas vaksin
masih diperdebatkan.
Sampai
saat ini Vaksin FIP belum tersedia Di Indonesia.
Semoga
bermanfaat.
Salam